Ada Apa di SMAN 1 Kota Tangerang, Isunya 10 juta

Ada Apa di SMAN 1 Kota Tangerang, Isunya 10 juta


Kota Tangerang - Disoal ramainya pemberitaan adanya dugaan sejumlah pungutan kepada orang tua siswa di SMA Negeri 1 Kota Tangerang pada hari Selasa 8 Oktober 2024,  beberapa waktu lalu, kini pihak sekolah tepis adanya dugaan tersebut. 

Diberitakan sebelumnya, biaya rehabilitasi bangunan SMA Negeri 1 Kota Tangerang yang dibebankan kepada orang tua siswa menjadi soal. Bahkan pihak sekolah mengaku pernah mengajukan anggaran kepada pihak Komite. 

Baca juga ;

https://www.tangerangterbit.com/2024/10/bebankan-wali-murid-pungutan-biaya.html 

Seperti yang di ungkapkan Heru, Humas SMAN 1 Kota Tangerang saat ditemui di Halaman sekolah, pada Selasa 22 Oktober 2024, 

"Sebenernya tidak ada apa apa disini, toh disini kan bannyak anak anak dari pejabat, anggota dewan juga ada, misalkan ada pungutan-pungutan apa ya mereka tahu duluan, maksudnya mereka yang teriak duluan, ini mah tidak ada apa-apa, adem aja, ini mah mungkin ada isu- isu yang di lempar lagi, di goreng lagi," ucap Heru. 

Humas SMAN 1 Kota Tangerang tersebut juga menjelaskan, terkait permasalahan yang diduga sebagai pungutan tersebut. 

"Ya orang tua siswa mana ini, ya intinya berita ini tidak benar, kemarin itu kita mengumpulkan orang tua dan guru hanya membahas program- program sma 1 tangerang, memang ada angka di situ cuma  itu buat ngelihat angka-angka yang BOS (Biaya Operasional Siswa-red), sama yang Non-BOS, itu kan kita juga laporkan juga yang BOS itu berapa, dan yang Non-BOS itu berapa, ya buat bantahan mereka juga jadi tau yang dari BOS itu berapa, dan yang Non- BOS itu berapa, ya buat pengetahuan mereka juga, misalkan ohh dari BOS itu angkanya sekian, dan yang Non-BOS itu sekian. Artinya program-program sekolah itu yang kita tawarkan ke orang tua emang jauh lebih besar karena tidak di biayai, terus terang program-program siswa, program - program sekolah itu bannyak," katanya. 

"Cuma itu sifatnya penawaran kepada orang tua, dari angka itu kita tidak berbicara sampai ke pungutan boleh tanyain lah ke orang tua yang dateng gitu kan, tidak sampai ke yang isunya itu kan, bahkan sampai isunya 10 juta itu tidak ada, tidak ada sampai ke situ, adapun yang disampaikan kepala sekolah di orang tua kalau misalkan ada yang mau support sekolah itu hanya dalam bentuk fisik aja lah ya namanya di sebut barang atau bantuan lah, itu juga engga kita wajibkan, terserah itu mau di jalankan atau tidak ya gapapa, itu engga boleh kita juga kan tau aturan gitukan, sekolah juga tau aturan," tambahnya. 

Lebih lanjut, saat dirinya disinggung mengenai adanya dugaan stoudy tour ke luar negeri dan mengenai adanya dugaan pungutan infrastruktur sekolah yang dibebankan kepada orang tua siswa juga. 

"Itu kita kembalikan juga ke siswa, kalau misal ada program-program itu yang mau, ya kalau mau ayo, kalau engga juga kan ya gapapa, baru wacana ya kalau anak anak ada yang minat, ya karena kan tujuan kita ingin memberikan yang terbaik ya ke peserta didik atau siswa, keinginan siswa ya kita harus ngebimbing juga," ujar Heru. 

Heru juga mengatakan, bahwa dengan adanya pemberitaan tersebut pihak sekolah sudah komunikasi dengan Dindik Provinsi Banten. 

"Kepala sekolah ketika ada isu ini langsung di telfon sama kepala dinas, dan pak PJ, nah disampaikan kan sama kepala sekolah itu, itu tidak benar seperti yang tadi saya sampaikan, artinya menurut pandangan kepala dinas sesudah konfirmasi ke sekolah itu tidak benar, yaudah, Dana BOS itu memang bantuan pemerintah itu di inikannya sama dana BOS ya, nah itu kan terbatas, yang di biayai dan itu juga sifatnya ya, kalau ke program sekolah kan hannya beberapa persen lah, lebih sifatnya ke pembiayaan pembiayaan rutin lah, nah itu yang kita manfaatkan," terangnya. 

"AC ada cuma kapasitasnya terbatas engga mungkin semua setiap ini itu ada, ada cuma terbatas akhirnya monggo silahkan, kita siapin ac yang ada tapi monggo silahkan kalau misal dari siswa yang mau menservis ac itukan ya, dengan uang kas mereka masing-masing itu silahkan, ini kan demi kenyamanan mereka juga ya peserta didik juga. Engga ada, itu mah inisiatif peserta didik aja, saya bilang dari awal semua sekolah sama aja, semua sekolah negeri bahkan swasta juga dapat dana BOS itukan persiswa kan nominalnya berapa nah itu setiap tahun itu juga ada aturannya sendiri, nah kita engga bisa main main, gitu kan, untuk segala macam bentuk pembiayaan seperti untuk pembiayaan ac itu ada, namun ya itu tadi sifatnya itu kita harus mengatur semua anggaran yang di berikan," tuturnya. 

Sementara itu, menanggapi hal tersebut orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya ikut serta membantu lantaran terpaksa atas tuntutan yang diduga diberikan oleh pihak sekolah. 

"Iya emang di pintain, sekarang gini ya, kalo misalnya itu dilimpahin ke orang tua murid itu kan karena mintanya AC baru engga mau yang seken, ya namanya orang tua udah di dalem kan ya mau engga mau Ya sekarang kalau apa apa di limpahinnya ke orang tua murid gimana, nah yang katanya yang ngajuin orang tua murid itu siapa, tau tau kan itu dari keputusan ketua komita ya segala macem, ada itu di grup," tandasnya.

Lebih baru Lebih lama